Pembersih Kuteks Membahayakan?
BERITA KESEHATAN

Pembersih Kuteks Membahayakan?

Pembersih Kuteks Membahayakan? Anda para wanita tentu sudah tidak asing lagi dengan aseton, bukan? Apalagi jika gemar memakai cat kuku atau yang biasa kita kenal sebagai kuteks.

PinoPokerLounge PokerOnline, Di balik kegunaan aseton dalam kehidupan sehari-hari, Anda juga harus tahu bahwa aseton adalah zat yang bisa menimbulkan bahaya jika penggunaannya tidak tepat. Lantas, apa saja kegunaan dan bahaya aseton?

BACA JUGA : Recomend Masker Polusi Tinggi

Apa Itu Aseton?

Aseton adalah zat kimia berwarna bening, memiliki bau yang tajam, dan mudah sekali terbakar. Aseton mengandung beberapa komponen kimia seperti  Propilena karbonat, Isopropil alkohol, Etil asetat. Sejumlah jenis aseton juga mengandung bahan lain semisal panthenol dan gliserin yang berfungsi sebagai pelembab untuk menjaga kuku agar tidak kering.

Selain diproduksi secara sintesis, aseton juga diproduksi secara alami. Tubuh memproduksi aseton saat proses pemecahan lemak. Selain itu, aseton juga terdapat bisa ditemukan pada:

  • Tembakau
  • Api saat kebakaran hutan
  • Gunung berapi aktif
  • Asap knalpot kendaraan

Kegunaan Aseton dalam Kehidupan Sehari-hari

Kegunaan aseton adalah untuk membersihkan cat kuku atau kuteks. Tak hanya itu, kegunaan aseton dalam kehidupan sehari-hari juga bisa sebagai:

  • Menghilangkan noda cat tembok, spidol permanen, tinta
  • Membersihkan kerak pada lantai
  • Menghilangkan getah sutra
  • Menghilangkan bekas lem, lilin, minyak
  • Melindungi cat kendaraan

Manfaat aseton dikarenakan cairan kimia tersebut memiliki sifat pelarut. Ya, aseton bekerja dengan cara melarutkan lapisan cat kuku atau kuteks yang menempel pada permukaan kuku. Proses pengangkatan lapisan kuteks pun cukup cepat dan bersih.

Itu sebabnya mengapa mayoritas wanita (mungkin termasuk Anda salah satunya) lebih memilih aseton untuk membersihkan kuku dari kuteks alih-alih pembersih cat kuku yang non-aseton seperti air hangat atau perasan jeruk lemon. Pembersih kuku non-aseton memakan waktu yang lebih lama sampai noda benar-benar hilang.

Perlu diketahui juga, aseton juga kerap dimanfaatkan sebagai bahan baku sejumlah barang yang umum kita jumpai sehari-hari seperti:

  • Kain rayon
  • Plastik
  • Semir sepatu
  • Sabun deterjen

Bahaya Aseton bagi Tubuh

Aseton memang berguna dalam kehidupan sehari-hari mulai dari kecantikan, kebersihan, hingga bahan baku pembuatan produk.

Sayangnya, aseton yang memiliki rumus C3H6O ini juga tak lepas dari dampak negatif. Penggunaan aseton (acetone) yang tidak tepat akan berujung pada sejumlah masalah pada tubuh. Berikut ini adalah sejumlah bahaya aseton yang perlu Anda ketahui dan waspadai.

1. Merusak Kuku

Salah satu kegunaan utama aseton adalah untuk membersihkan kutek pada kuku. Bukan jadi suatu masalah jika penggunaannya masih dalam batas kewajaran. Akan tetapi beda ceritanya jika kuku Anda terlalu sering terpapar cairan pembersih noda ini.

Sifat keras dari cairan aseton lama-kelamaan memberikan efek negatif bagi kesehatan dan kecantikan kuku Anda. Pemakaian aseton yang terlalu sering akan membuat kuku menjadi terlihat pucat. Selain itu, dikhawatirkan kuku menjadi rapuh dan rentan rusak atau patah.

2. Iritasi Kulit

Tak hanya kuku, bahaya aseton juga bisa mengancam kulit Anda.

Kulit yang terkena cairan aseton bisa menyebabkan iritasi yang ditandai dengan gejala seperti gatal dan terasa perih.

Apabila secara tidak sengaja kulit Anda terkena aseton, segera bersihkan menggunakan air sebelum efek gatal dan perihnya muncul. Gunakan aseton dengan hati-hati untuk meminimalisir risiko ini. Jika iritasi semakin parah (jarang terjadi), segera kunjungi dokter spesialis kulit guna dilakukan penanganan medis lebih lanjut.

3. Keracunan

Aseton adalah zat yang mudah menguap. Ditambah aromanya yang tajam, aseton berpotensi untuk terhirup oleh hidung. Pada kasus yang lebih parah, aseton bisa saja tak sengaja tertelan.

Terhirup maupun tertelannya aseton ini bisa menimbulkan bahaya bagi tubuh yakni keracunan. Keracunan akibat menghirup atau menelan aseton secara berlebihan ditandai oleh gejala-gejala seperti:

  • Iritasi hidung, mata, tenggorokan, dan paru-paru
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk
  • Pusing kepala
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Peningkatan detak jantung
  • Penurunan tekanan darah
  • Linglung
  • Hilang kesadaran

Pembersih Kuteks Membahayakan? Segera kunjungi dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala di atas pasca terpapar aseton dalam jumlah tinggi baik karena menghirup maupun menelannya. Penanganan sedini mungkin penting untuk mencegah kondisi bertambah buruk.

Pembersih Kuteks Membahayakan?
Pembersih Kuteks Membahayakan?

4. Kebakaran

Seperti yang sudah disebutkan di awal, aseton adalah zat kimia yang mudah terbakar (flammable). Hal ini lantas mengharuskan Anda untuk lebih waspada ketika hendak menggunakan aseton.

Singkirkan benda-benda yang bisa memicu terjadinya kebakaran seperti korek api selama penggunaan aseton berlangsung.

5. Ketoasidosis

Ketoasidosis adalah kondisi di mana terjadi peningkatan kadar keton di dalam tubuh. Keton adalah molekul yang dihasilkan tubuh saat proses pemecahan lemak. Ada 3 (tiga) jenis keton yang dihasilkan tubuh, salah satunya aseton.

Pada penderita diabetes tipe 1 dan 2, kadar keton—termasuk aseton—akan mengalami peningkatan seiring meningkatnya kadar gula darah. Jika tidak segera ditangani, aseton yang menumpuk akan berujung pada penyakit ketoasidosis tersebut.

Cara Menghindari Bahaya Aseton

Melihat bahaya aseton, tentu Anda tidak bisa sembarangan dalam menggunakan bahan kimia yang satu ini.

Ada sejumlah tips atau cara menghindari bahaya aseton yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

  • Hindari terlalu sering menggunakan aseton untuk membersihkan kuku maupun hal lainnya
  • Usahakan untuk menggunakan pembersih non-aseton seperti air atau perasan jeruk lemon
  • Simpan aseton di tempat yang aman dan jauh dari benda-benda yang dapat memicu kebakaran
  • Pada kasus ketoasidosis, kontrol gula darah agar tidak menyebabkan penumpukan keton

Itu dia informasi mengenai aseton yang perlu Anda ketahui. Gunakan aseton dengan wajar dan hati-hati. Jika ada alternatif pembersih lainnya yang lebih netral, pilih pembersih tersebut ketimbang aseton. Semoga bermanfaat!

Sumber : PinoPoker

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *