BERITA UNIK Uncategorized

Tenaga Medis Sholat dengan Baju Hazmat

PINOQQ – Wabah virus corona memaksa orang untuk waspada. Dalam kondisi seperti saat ini, tim medis menjadi pihak yang sangat berperan. Tenaga Medis Sholat dengan Baju Hazmat

Mereka berada di garda terdepan penanganan dampak virus corona. Tim medis berjuang keras menyelamatkan mereka yang terjangkit, sebanyak mungkin.

Perasaan tertekan tentu ada dalam benak mereka. Meski begitu, mereka tetap bekerja demi kemanusiaan.

Sebuah foto viral di media sosial, menunjukkan tim medis yang bekerja menangkal dampak virus corona. Di tengah kesibukannya, sholat tidak pernah ditinggalkan.

Yang membanggakan, ada seorang tenaga medis sholat dalam keadaan tetap mengenakan baju hazmat lengkap dengan masker dan kacamata pelindung. Baju tersebut merupakan pakaian khusus yang digunakan ketika harus berhadapan dengan virus.

Tenaga Medis Sholat dengan Baju Hazmat

Viral di Media Sosial

Foto tersebut diunggah di akun Facebook Hawler Teaching Hospital 2020. Dalam unggahan itu, terdapat keterangan foto tersebut diambil di sebuah rumah sakit di Kota Erbil, Irak.

Sebelum memakai, seseorang diharuskan mandi untuk menghilangkan kuman di tubuh. Setelah itu, memakai masker, pelindung kepala, baru mengenakan baju hazmat.

Prosedur tersebut harus dijalankan untuk menghindari kontaminasi. Dengan begitu, si pemakai tidak bisa tertular virus.

Erbil merupakan salah satu kota di Irak yang terjangkit wabah positif corona. Secara keseluruhan, ada 60 kasus infeksi virus corona terkonfirmasi di Irak.

Kisah Ibu Menyusui yang Bekerja sebagai Perawat Pasien Covid-19

Petugas medis di seluruh dunia telah bekerja keras untuk memastikan bahwa pasien Covid-19 mendapatkan perawatan dan perhatian yang memadai.

Sayangnya, banyak warga masyarakat yang lupa bahwa para petugas medis ini juga manusia. Mereka memiliki keluarga dan orang-orang tercinta yang menunggu di rumah.

Warga masyarakat terkadang tidak mau tahu dengan kondisi petugas medis yang lelah dan terpaksa jauh dari keluarga akibat merawat orang sakit karena virus corona.

Seorang perawat di Malaysia menulis curahan hati tentang realitas yang dia alami sebagai seorang ibu dua anak sekaligus petugas medis yang harus selalu ada di garis depan dalam merawat pasien Covid-19.

Pandemi yang Mengerikan

Ibu bernama Faiqah itu juga seorang dokter yang merawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Sungai Buloh, Petaling, Selangor, Malaysia.

Melalui postingan di Facebook, Faiqah menceritakan bagaimana dia harus berjuang mengatur segalanya di masa pandemi yang mengerikan seperti sekarang ini.

Faiqah memulainya dengan menjelaskan hal-hal yang dilakukannya pertama kali sebagai bagian dari prosedur standar dalam menangani pasien Covid-19.

Harus Memakai Alat Pelindung Diri

Pertama, dia harus memakai alat pelindung diri (ADP) lengkap seperti baju, masker, sarung tangan dan lain-lain. ADP ini sangat tertutup sehingga sangat tidak nyaman dan terasa panas.

Dia harus memakai ADP ketika melakukan kontak dengan pasien Covid-19 atau mereka yang statusnya masih suspect corona. Apalagi ketika masuk ke ruang isolasi.

Masih Menyusui Bayi Berusia 5 Bulan

Setelah keluar dari ruang isolasi, dia harus melepas ADP dan membuangnya. Setelah itu, dia diharuskan mandi.

Faiqah sangat berhati-hati pada langkah ini karena dia masih menyusui bayinya yang berusia 5 bulan setiap empat jam.

Faiqah mengatakan bahwa dia bahkan mandi lebih dari lima kali karena sangat paranoid dengan Covid-19.

Setiap kali mandi, Faiqah selalu mencuci rambutnya juga. Tapi Faiqah sempat merasa frustrasi dengan rambut panjangnya yang membutuhkan waktu lama untuk mengering.

Karena itu dia memutuskan memotong rambutnya saat masih di rumah sakit. Saat pulang, suaminya terkejut dengan penampilan barunya.

Tapi Faiqah merasa senang dan tetap bersemangat membantu pasien Covid-19 setelah dapat dukungan dari suami dan anaknya. Mereka mengaku tetap akan mencintai Faiqah meski rambutnya botak sekali pun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *