Uncategorized

Cek Jantung Penting Dilakukan Sejak Usia Muda

PINOPOKER Lounge – Cek Jantung Penyakit jantung masih menempati posisi pertama penyebab kematian di seluruh dunia. Salah satu penyebab tingginya masalah kesehatan ini adalah gaya hidup pasif mayoritas pada usia produktif di perkotaan.

Padahal, penyakit jantung sejatinya bisa dicegah dengan deteksi dini secara rutin. Hal ini terutama karena pada masa pandemi COVID-19 seperti sekarang, penyakit ini juga meningkat jumlahnya.

“Selama pandemi, laju rata-rata mortalitas di rumah sakit akibat serangan jantung dilaporkan meningkat hingga 23 persen. Bahkan, 16,3 persen pasien yang dirawat di ruang isolasi Covid-19 ternyata mempunyai penyakit bawaan kardiovaskular, dengan gaya hidup pasif selama pandemi ditengarai menjadi salah satu pemicunya,” kata Director, Country Manager Diagnostics, Roche Indonesia, Ahmed Hassan pada sesi webinar bertajuk “Deteksi Dini Penyakit Jantung: Apakah Mungkin?” yang diselenggarakan oleh Siloam Hospitals Lippo Village dan Roche Indonesia.

Hal senada disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah Siloam Hospitals Lippo Village, DR. dr. Antonia Anna Lukito, Sp.JP(K), FIHA, FAPSIC, FAsCC, FSCAI yang menjelaskan, penyakit jantung telah menyebabkan setidaknya 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit kardiovaskular pada 2018. Gejala penyakit jantung kerap tidak disadari oleh pengidapnya, terutama jika pasien masih berusia muda dan produktif.

Padahal, gejala seperti sesak napas yang disertai dengan keringat dingin, rasa lemas, jantung berdebar, atau nyeri dada sebelah kiri, kemungkinan besar menandakan adanya gejala penyakit jantung. Masalah ini sendiri perlu dideteksi dan ditangani sejak dini agar tidak semakin membahayakan.

Pentingnya Cek Jantung Sejak Dini

Cek jantung sejak dini juga berperan penting dalam menentukan tes-tes lanjutan apa yang harus dilakukan sesuai dengan kondisi kesehatan jantung masing-masing individu. Terutama karena pada fase awal, penyakit jantung kerap memiliki gejala umum.

“Gejala-gejala penyakit jantung di fase awal kerap dirasakan sebagai gejala umum yang tidak membahayakan kesehatan. Sehingga, banyak pasien yang baru memeriksakan jantungnya ketika sudah mengalami gejala yang cukup parah,” terang dr. Antonia.

Lebih lanjut, dr. Antonia mengungkap bahwa negara lain bahkan merekomendasikan warganya untuk melakukan cek jantung rutin secara berkala minimal lima tahun sekali sejak usia 18 tahun. Cek ini harus dilakukan semakin sering jika seseorang memiliki riwayat kesehatan atau gaya hidup tertentu.

“Pada tahap ini, deteksi dini sudah menjadi hal yang mutlak dilakukan untuk mencegah semakin banyaknya keterlambatan penanganan pada penyakit jantung,” tegas dr. Antonia
Baca Juga Yah : 4 Perkataan yang Dapat Menyakiti Orang Lain

Cek Jantung Penting Dilakukan Sejak Usia Muda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *