POKER SAKONG

Fakta Menarik Planet Merkurius

Fakta Menarik Planet Merkurius

PINO POKER – Fakta Menarik Planet Merkurius, Sebagai planet terdekat dengan Matahari, planet Merkurius memiliki banyak keunikan. Bentuk dan ukurannya mirip sekali seperti Bulan. Di samping itu, kala revolusi (mengitari Matahari) dan rotasinya (berputar pada porosnya) sangat jauh berbeda dengan Bumi.

Meskipun merupakan paling dekat dengan Matahari, ternyata suhu di Merkurius masih kalah dengan planet tetangganya, Venus. Namun bukan hanya itu saja yang mencengangkan. Ternyata, planet terkecil di Tata Surya ini makin lama malah makin menyusut, lho. Kok bisa begitu, ya?

1. Keberadaannya telah di ketahui oleh masyarakat zaman kuno

Tentang siapa yang pertama kali menemukan planet ini tidaklah di ketahui. Hal ini karena kondisi alami Merkurius yang dapat di saksikan dari Bumi dengan mata telanjang. Namun yang pasti, peradaban kuno sudah mengetahui keberadaan dari planet tersebut.

Sebagai contoh, bangsa Romawi Kuno mengambil nama Dewa Perdagangan dan Komunikasi untuk disematkan pada planet pertama di Tata Surya tersebut. Bagi bangsa Yunani Kuno sendiri, mereka menyebutnya sebagai Hermes karena planet Merkurius bergerak begitu cepat.

Tidak hanya kedua peradaban tadi, bangsa lainnya dari berbagai belahan Bumi juga memiliki julukan bagi planet Merkurius, yakni:

  • Dalam Mitologi Hindu, Merkurius dipanggil sebagai Budha;
  • Agama Jermanik Kuno memberikan sebutan sebagai Dewa Odin;
  • Kebudayaan di Asia menyebutkan planet tersebut sebagai Bintang Air;
  • Suku Maya menggambarkan planet Merkurius dalam bentuk 4 ekor burung hantu yang merupakan pembawa pesan dari neraka.

2. Planet terdekat dengan Matahari

Fakta menarik planet Merkurius berikutnya adalah posisinya yang begitu dekat dengan Matahari, yakni dalam kisaran jarak 57 juta kilometer. Posisinya yang begitu dekat tentu memberikan sejumlah efek pada planet terestrial tersebut.

Laman Rocket Stem menyebutkan bahwa di samping ukurannya yang terlalu kecil, sehingga menyebabkan gaya gravitasinya begitu lemah, para peneliti berspekulasi bahwa kemungkinan planet Merkurius tidak memiliki bulan ialah karena jarak dekatnya dengan Matahari. Posisi yang begitu dekat itu juga memberikan alasan mengapa planet Merkurius tidak memiliki cincin kayak Saturnus.

Namun tidak sampai itu saja, ada beberapa pengaruh dari dekatnya Merkurius dengan Matahari. Selengkapnya akan di bahas di bagian berikutnya, ya!

3. Planet terkecil di Tata Surya yang semakin mengecil

Tak bisa di sangkal lagi bahwa planet Merkurius merupakan planet yang paling kerdil di Tata Surya. Objek langit tersebut hanya memiliki diameter sebesar 4880 km. Kondisi ini lantas membuatnya kembar dengan Bulan–namun, Merkurius masih lebih besar sedikit.

Meskipun begitu, planet Merkurius merupakan planet kedua yang paling padat setelah Bumi, lho. Tersusun atas 70 persen material besi dan 30 persen silikat, inti besinya sangatlah besar dan mendominasi sekitar 85 persen dari strukturnya. Namun, inti yang besar tersebut tidak lantas memberikan dampak positif bagi planet Merkurius. Nyatanya, ukurannya malah semakin hari semakin menyusut.

4. Suhu udara yang ekstrem di siang dan malam hari

Pertama kali di lihat oleh Galileo Galilei dengan bantuan teleskop, posisinya yang begitu dekat dengan Matahari tentu membuat suhu di sana begitu ekstrem. Hal ini juga di perparah dengan hampir tidak adanya atmosfer di Merkurius.

Namun perlu di luruskan, sebenarnya masih ada eksosfer (lapisan terluar planet) yang menyelimuti Merkurius. Hanya saja, National Geographic menyebutkan bahwa lapisan yang tersusun atas oksigen, natrium, hidrogen, helium, dan magnesium tersebut kerap hilang akibat angin matahari.

5. Sehari yang begitu lama, namun setahun yang begitu cepat

Fakta menarik planet Merkurius berikutnya adalah tentang waktu. Tahukah Mama kalau sehari berjalan sangat lama, namun setahun terasa lebih cepat di Merkurius?

Kondisi ini memungkinkan untuk terjadi di sebabkan oleh tarikan gravitasi dari Matahari sendiri. Dari National Geographic, Matahari menarik objek langit tersebut dengan sangat kuat, membuatnya berevolusi dalam kecepatan tinggi, yakni sekitar 160.934 km per jam. Ini sangat cukup baginya mengelilingi Matahari hanya selama 88 hari saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *