Gejala Malaria dan Cara Mengobatinya. Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit plasmodium.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2017 memperkirakan ada sekitar 219 juta kasus malaria secara global yang berujung pada 435 ribu kematian.
Sebagian besar kasus malaria terjadi di negara-negara Afrika dan Asia Tenggara.
Lima negara yang disebut WHO penyumbang kasus malaria terbanyak di antaranya Nigeria (25%), Republik Kongo (11%), Mozambik (5%), India (4%) dan Uganda (4%).
Saat seseorang tergigit nyamuk anopheles yang positif mengandung parasit malaria, maka dia bisa terinfeksi.
Di dalam tubuh parasit malaria akan menimbulkan kerusakan tergantung dari stadiumnya.
Apa saja gejala malaria? Berikut hal-hal yang bisa jadi tanda penyakit malaria
1. Demam tinggi
Profesor Dr Inge Sutanto, MPhil, dari Komisi Ahli Diagnosis dan Pengobatan Malaria menjelaskan gejala pertama yang bisa muncul adalah demam tinggi.
Gejala ini biasanya muncul sekitar dua minggu setelah parasit malaria masuk ke dalam tubuh lewat gigitan nyamuk.
2. Menggigil
Meski tubuh sedang demam, pasien malaria sendiri bisa merasa kedinginan sampai menggigil.
Ini karena efek alami tubuh yang sedang berusaha melawan infeksi dengan meningkatkan suhu internal setinggi mungkin.
Senyawa bernama pirogen memicu otak mengirim sinyal ke seluruh tubuh untuk melakukan aktivitas seperti gemetaran, mengecilkan pembuluh darah,
hingga membuat seolah-olah kita kedinginan agar mendekatkan diri dengan selimut atau sumber panas lain.
3. Nyeri otot
Menurut studi yang dipublikasi dalam Malaria Journal 2016, peneliti menyebut kalau parasit malaria bisa menyerang sistem kerangka dan otot manusia.
Dampaknya seorang pasien malaria mungkin menunjukkan gejala nyeri otot pegal-pegal.
4. Sakit kepala
Dalam studi di jurnal Acta Neurologica Taiwanica 2009 disebutkan bahwa sakit kepala hebat juga bisa jadi tanda gejala malaria.
Menurut peneliti hal ini terjadi kemungkinan karena senyawa sitokin yang dihasilkan pada kasus malaria akut.
5. Kulit dan mata menguning
Menurut peneliti Made Susila Utama dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana sekitar 2,58% kasus malaria dapat menunjukkan gejala penyakit kuning atau jaundice.
Kulit dan mata seorang pasien terlihat menguning akibat ada penurunan fungsi hati.
6. Kelelahan karena anemia
WHO menyebut kalau infeksi malaria juga bisa menyebabkan kondisi kurangnya sel darah merah sehat atau anemia.
Ibu hamil dan anak-anak jadi populasi yang paling rentan bila anemia tidak ditangani dengan baik karena dapat menyebabkan kematian.
Gejala khas anemia adalah tubuh yang pucat dan rasa letih serta lesu berkepanjangan.
Untuk obat malaria biasanya seorang pasien akan diberi terapi kombinasi berbasis Artemisinin (Artemisinin Based Combination Therapy/ACT). Obat ini bisa didapat gratis di fasilitas kesehatan.
Sumber : Poker Online
Baca Juga Info Lain Nya Seperti :
Manfaat Mentimun Bagi Kesehatan
Telur Dan Sejumlah Fakta Menariknya
Pencapaian Sukses Tri Rismaharini di Surabaya
Golongan Darah A, B, AB, & O Dengan Fakta Uniknya