BERITA UNIK

Gunungkidul Geger Mayat Bocah Tanpa Kepala

PINO POKER– Warga sekitar Pantai Watu Kodok, Kabupaten Gunungkidul, Kelurahan Kemandang, Kapanewon, Kecamatan Tanjungsari dihebohkan dengan penemuan mayat tanpa kepala pada Jumat, 12 Juni 2020. Gunungkidul Geger Mayat Bocah Tanpa Kepala

Korban diperkirakan berusia 12 tahun dan ditemukan tergeletak di pantai. Sekretaris SAR Satlinmas WIlayah II Gunungkidul, Surisdiyanto menerangkan, korban pertama kali ditemukan oleh warga bernama Sakim (60).

Saat itu Sakim sedang berjalan di sekitar pantai dan melihat sesosok benda mencurigakan yang ada di pantai.

” Ditemukan oleh warga sekitar pukul 06.00 WIB. Waktu didekati ternyata mayat tanpa kepala dan tanpa identitas. Mayat ditemukan tergeletak di pasir,” ujar Surisdiyanto, Jumat 12 Juni 2020.

Surisdiyanto menuturkan, korban diperkirakan masih berusia 12 tahun. Saat ditemukan hanya memakai celana dalam berwarna biru dengan merk Java.

Surisdiyanto menerangkan, saat ini korban sudah dievakuasi oleh Tim SAR sesaat usai menerima informasi temuan itu. Jenazah saat ini berada di RSUD Wonosari, Gunungkidul.

Surisdiyanto menambahkan, sejak beberapa pekan terakhir diketahui tak ada kecelakaan laut dengan laporan adanya korban hilang di kawasan pantai selatan Kabupaten Gunungkidul. Belum diketahui apakah jenazah merupakan korban mutilasi atau bukan.

Takut Tak Bisa Ikut Belajar Online, Siswi 14 Tahun Bunuh Diri

Gunungkidul Geger Mayat Bocah Tanpa Kepala

Pandemi virus corona yang terjadi nyaris diseluruh belahan dunia, memaksa para pelajar untuk melakukan kegiatan belajar dari rumah. Salah satu kebijakan yang diambil banyak pemerintah adalah mewajibkan para siswa untuk belajar melalui sarana pembelajaran online (daring). Gunungkidul Geger

Metode belajar online untuk beberapa anak didik merupakan hal yang mudah dilakukan karena mereka memiliki gadget dan koneksi internet yang memadai. Namun, tidak bagi siswa dari keluarga tak beruntung.

Orang tua dari siswa harus merogoh kocek membeli gawai atau paket internet untuk membuat anaknya tetap mengikuti sekolah online. Namun sebuah kisah pilu terjadi pada seorang siswa asal India karena metode pembelajaran ini. Gunungkidul Geger

Siswa 14 tahun asal Kerala, India, dilaporkan bunuh diri saat mengetahui dia tidak dapat menghadari kelas online karena tidak memiliki smartphone ataupun TV.

Menurut laman Al-Jazeera yang dilansir dari World of Buzz, siswa tersebut hilang pada 1 Juni 2020 lalu dan jenazahnya baru ditemukan di tempat sepi dekat rumahnya pukul 03.30 sore.

Jasad siswa tersebut dalam kondisi terbakar dan ditemukan sebotol minyak tanah kosong didekatnya. Polisi setempat menduga siswa tersebut membakar dirinya sendiri.

Ayahnya, seorang buruh harian yang hampir tak memiliki penghasilan selama masa lockdown di India, mengatakan kepada wartawan bahwa mereka memang tidak memiliki TV yang berfungsi.

” Dia mengatakan kepada saya bahwa itu (TV) perlu diperbaiki tetapi saya tidak bisa menyelesaikannya. Saya juga tidak mampu membeli smartphone,” ungkap Ayah korban.

Sang ayah mengaku tak mengerti penyebab anaknya memutuskan melakukan tindakan bunuh diri. Padahal sehari sebelumnya, sang anak sempat berkunjung ke rumah temannya untuk mengikuti pelajaran online bersama.

Beberapa minggu sebelum kejadian mengenaskan tersebut, sang ibu ternyata telah melahirkan.

” Keluarga itu ternyata sedang kesulitan secara finansial dan gadis itu khawatir dia tidak akan bisa belajar lebih lanjut, atau sekolahnya akan terpengaruh” kata seorang pejabat senior polisi kepada NDTV.

” Laporan awal menunjukan sang anak merasa kesal karena ia tidak memiliki akses ke TV atau kelas online sejak pertama kali dimulai.”

Menteri Pendidikan Kerala, C Raveendranath, telah meminta laporan dari pejabat pendidikan tingkat distrik tentang insiden tragis ini.

Aktivis mahasiswa sejak itu turun ke jalan di Kerala untuk memprotes kematian gadis itu. Mereka menyoroti adanya kebijakan lockdown memicu ketidaksetaraan diantara murid-murid di daerah miskin dan pedesaan yang jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mendapat akses belajar online.

” Tindakan pemerintah telah menempatkan siswa miskin di bawah tekanan,” kata Abhijith KM, Kepala Serikat Pelajar Kerala.

“ Seharusnya siswa miskin dapat memperoleh komputer dengan pinjaman tanpa bunga untuk menghindari kasus serupa di masa depan.”

Diketahui, India telah mencatat total 287.155 kasus corona termasuk 140.979 sembuh dan 8.107 kematian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *