TIPS & TRICK

4 Perasaan Hadir Ketika Seseorang adalah Jodohmu

4 Perasaan Hadir Ketika Seseorang adalah Jodohmu

PINOPOKER Lounge – Kamu sedang memikirkan siapa gerangan jodoh? Urusan jodoh seperti layaknya rahasia masa depan. Bisa jadi orang yang baru saja lewat berpapasan, atau bahkan sahabat yang sudah lama memendam perasaan. POKER

Namun, tubuh kamu tidak bisa membohongi perihal apa yang kamu mau, lho. Jika kamu sedang meragukan pasanganmu sekarang, tenang saja karena Popbela bakal bantu meyakinkan diri melalui penjelasan berikut.

Ini 4 Perasaan Hadir Ketika Seseorang adalah Jodohmu :

1. Kadar perasaanmu padanya tetap sama sejak pertama kali berjumpa

Kemudian Brenner melanjutkan dengan pernyataan dari peneliti hubungan, Helen Fisher, yang mengutarakan bahwa cinta adalah tentang pengalaman biokimia. Seperti layaknya kecanduan narkoba, cinta mengaktifkan sistem penghargaan otak dengan cara yang mirip sama zat adiktif.

Menurutnya, hubungan jangka panjang yang sukses itu berhasil mencapai keseimbangan antara waktu sendirian dan bersama pasangan. Namun selain itu, aspek ketertarikan juga tidak kalah penting.”Terkadang dalam hubungan jangka panjang, yang mana kalian merasakan kebahagiaan, ketertarikan pada pasangan bisa sekuat gairah saat kalian pertama kali bertemu,”

2. Kamu nggak masalah buat berbagi banyak hal bersama

Psikolog klinis di Boston University’s Center for Anxiety and Related Disorders (CARD) Ellen Hendriksen, Ph.D, dikutip dari Psychology Today, memaparkan bagaimana cara menemukan jodoh dan memelihara hubungan bersamanya. Menurutnya, kesediaan berbagi nilai dan kehidupan bersama lebih penting daripada mencocokkan statistik fisik atau demografi.

Misalnya, menentukan tempat tinggal, membelanjakan uang, prinsip pentingnya keluarga dalam hidup, bahkan kecenderungan politik serta bekerja sama menciptakan landasan kokoh buat masa depan.”Kamu tidak harus menyetujui setiap hal kecil, tetapi lebih kepada hal mendasar yang menjadi bekal buat membina rumah tangga nanti,” terang penulis buku How to be Yourself: Quiet Your Inner Critic and Rise Above Social Anxiety itu.

3. Kamu lebih antusias dalam menghadapi segala tantangan hidup bersama si dia

Dikutip dari Brides, jurnalis Jessie Mooney Digiovanna menunjukkan beberapa tanda kamu telah siap menikah bersama pasangan. Salah satunya justru ketika kamu sudah bahagia dengan dirimu, terlepas dari adanya pasangan atau tidak.

“Kamu tidak akan bahagia dengan seseorang sebelum kamu sampai 100 persen bahagia dengan dirimu. Kamu bisa minta dukungan sama pasangan ketika kamu kesal. Namun, ahli pernikahan Lesli Doares mengatakan, menikah adalah tentang menyatukan dua kehidupan, bukan menyerah dengan mencari pasangan untuk mengisi kekosonganmu dalam hidup,” jelasnya.

Baca Juga : 9 Hal yang Dipikirkan Wanita Saat Melihat Pria Pertama Kali

Selain itu, Digiovanna juga mengatakan perihal perasaan semangat ketika kalian berada dalam sebuah misi. Misalnya, ketika kalian pergi berbelanja atau memilih perabot rumah tangga, ada momen seperti ketika kalian siap menghadapi segala tantangan dunia bersama.

“Bila kamu telah sampai pada titik ‘save the day’ bersama, sudah waktunya kalian berpikir tentang ‘save-the-dates,” ujar lulusan studi penulisan majalah dari New York University ini.

Buat yakin si dia adalah jodoh kamu atau bukan memang bukan perkara gampang. Tapi, sekarang kamu bisa melihatnya dengan mengecek salah satu tanda yang telah dijelaskan tadi.

4. Kamu bisa jadi diri sendiri tanpa takut dihakimi

Kamu mungkin sudah banyak mendengar soal pasangan yang memiliki dominansi dalam hubungan mereka. Itulah kenapa saat seseorang adalah jodohmu, kamu akan nyaman menjadi dirimu sendiri karena kalian punya porsi seimbang.

Psikiatri Abigail Brenner M.D., dilansir Psychology Today mengatakan saat kamu bersama pasangan yang tepat, kalian adalah mitra yang setara. Sambil berusaha saling menghormati, kalian tidak perlu mengkhawatirkan sikap atau menjaga kata-kata karena takut menyinggung pasangan.

“Meski kalian mungkin tidak selalu sepakat terhadap suatu perkara, kamu tidak perlu khawatir dihakimi, dikritik, atau dipermalukan. Kamu boleh saja tidak setuju dan berdebat dengan tetap saling menghormati perbedaan, akan tetapi kalian akhirnya memilih buat mengatasi konflik dengan solusi yang konstruktif,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *