Pino Poker Lounge Mengajarkan Anak untuk Menjadi Antirasisme. Rasisme itu nyata dan ada di masyarakat. Akan tetapi, mengenali dan memahaminya tidak selalu mudah atau sederhana. Di lansir Urban Dic tionary, rasisme adalah sistem di mana ras dominan percaya bahwa mereka lebih unggul dan mendapat manfaat dari penindasan ras lain.
Mengajarkan anak menjadi antirasisme sebenarnya cukup menantang dan bisa kompleks, hingga membuat bingung bagaimana pendekatan yang tepat untuk memberikan pengertian ke anak. Beberapa orangtua bahkan menghindari berbicara tentang perbedaan ras, ketidaksetaraan, dan dampak rasisme, karena berpikir cara ini bisa mencegah anak-anak menjadi rasis.
Namun, kenyataannya, anak-anak justru belajar tentang ras dan rasisme dari masyarakat yang sayangnya sering penuh dengan prasangka rasial. Untuk membantu mengajarkan anak bagaimana berperilaku adil dan baik dengan tidak memandang ras, berikut beberapa cara mengajarkan anak untuk menjadi antirasisme, simak artikel di bawah ini!
Orangtua menjadi teladan yang baik
Sebagai orangtua perlu menjadi contoh yang mengamalkan prinsip-prinsip antirasisme dalam kehidupan. Ini berarti orangtua harus menunjukkan perilaku dan keyakinan yang sejalan dengan pandangan antirasisme yang ingin di ajarkan kepada anak. Dengan cara lain, orangtua perlu menerapkan dan mengaktifkan prinsip-prinsip antirasisme dalam setiap tindakan sehari-hari.
Di lansir Verrywell Family, Kendra Cherry, seorang penulis dan spesialis rehabilitasi psikososial, menjelaskan bahwa tindakan yang bisa di ambil sebagai orangtua adalah dengan memperkaya pengetahuan dan informasi tentang ini. Informasi yang berlimpah dapat di akses secara online, dari mempelajari peristiwa sejarah hingga menjelajahi isu-isu terkini seputar keadilan rasial.
Jika ingin membimbing anak-anak menjadi antirasisme, mulailah menerapkan prinsip-prinsip yang di inginkan pada mereka. Menunjukkan perilaku positif, termasuk menghadapi keyakinan bias dan terus mencari pengetahuan baru, merupakan teladan yang baik bagi anak-anak.
Mulai sejak dini
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak mulai membentuk preferensi terhadap ras mereka sendiri dengan sangat cepat dalam hidup. Di lansir Nationwide Children’s, anak-anak pertama kali memperhatikan perbedaan fisik seperti warna kulit, maka sangat penting untuk memperkenalkan mereka pada berbagai kelompok orang sebanyak mungkin.
Penitipan anak, kelas aktivitas, bermain bersama, dan buku dapat membantu mereka berinteraksi dengan orang dari budaya yang berbeda. Selain itu, hal ini bisa meningkatkan perkembangan sosial emosional mereka.
Gunakan buku untuk memulai percakapan
Buku anak sering kali memperkenalkan konsep-konsep baru, kata-kata, dan ide-ide kepada anak-anak dalam cara yang menyenangkan dan dapat di mengerti. Mereka membantu membangun fondasi pengetahuan awal yang penting bagi perkembangan intelektual mereka.
Ada banyak buku bagus untuk anak-anak yang khusus mengangkat isu rasisme. Cobalah daftar bacaan dengan karakter dan isu BIPOC (Black, Indigenous, and People of Color). Buku-buku ini membantu membentuk pandangan anak tentang ras, menjelaskan identitas rasial, perbedaan penampilan, dan nilai seseorang.
Mempersiapkan diri untuk pertanyaan yang mungkin di ajukan oleh anak
Orangtua sering kali menghentikan atau menghentikan anak-anak saat mereka bertanya tentang warna kulit. Meskipun niatnya baik, hal ini bisa memberikan pesan negatif kepada anak-anak.
Bisa jadi hal ini di tangkap mereka bahwa berbicara tentang ras adalah tidak pantas, dan ini bisa membuat anak berpikir bahwa orang dengan kulit berwarna berbeda secara inheren “buruk”. Beberapa langkah yang dapat di ambil sebagai orangtua untuk mempersiapkan diri dengan berbagai rasa ingin tahu dan pertanyaan dari anak :
Siapkan diri untuk pertanyaan anak-anak tentang ras.
Pendidikan diri tentang isu-isu ras dan pertimbangkan cara merespons pertanyaan anak.
Ajarkan informasi tentang ras dan keadilan rasial sebelum anak-anak mengalami di luar.
Bicarakan peristiwa sejarah dan saat ini.
Beri kesempatan anak-anak untuk belajar tentang orang lain.
Jangan hindari pertanyaan yang membuat tidak nyaman, telaah mengapa pertanyaan tersebut membuat orangtua tidak nyaman.
Baca Juga: 5 Tips untuk Mencegah Tindak Rasisme saat Traveling, Catat dan Pahami!
Mengajarkan nilai keanekaragaman
Orangtua yang antirasisme tidak menghindari percakapan tentang ras. Mereka menunjukkan kepada anak-anak bahwa orang berbeda dan budaya berbeda, semua orang yang berbeda ini sama luar biasanya. Dari contoh ini, anak-anak bisa belajar bahwa semua orang seharusnya di hargai secara sama.
“Rasa takut membicarakan ras membuat orangtua menghindari membicarakannya sama sekali. Tetapi orangtua tidak bisa hanya bereaksi terhadap situasi yang muncul atau menunggu anak mengajukan pertanyaan. Orangtua perlu sengaja dan dengan niat yang jelas untuk memberi tahu anak-anak tentang ras,” kata Diane Hughes, PhD, seorang profesor psikologi terapan di New York University, di lansir American Psychological Association.
Untuk memulai pembicaraan mengenai ras dan keadilan rasial dengan anak-anak, pertama-tama, pilihlah mainan, buku, dan program TV yang mencerminkan berbagai latar belakang rasial dan etnis. Gunakan juga kerajinan dan kegiatan belajar untuk mengajarkan nilai keberagaman.
Selain itu, carilah sumber pendidikan multikultural. Ajak anak-anak mengunjungi museum, konser, dan festival budaya terkait. Saring media yang menggambarkan stereotip rasial dan sesuaikan pembicaraan serta kegiatan belajar dengan usia dan pengalaman anak. Berikan perhatian ekstra pada anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan dengan keberagaman tinggi atau rendah dalam hal ras.
Ajarkan mengenali dan menghindari stereotip dan prasangka
Mendidik anak-anak untuk mengenal dan menghindari pandangan umum yang tidak akurat atau prasangka terhadap kelompok berdasarkan ras, etnis, atau latar belakang lainnya merupakan fokus penting bagi orangtua. Dalam situasi ini, stereotip merujuk pada pemahaman umum yang sederhana dan seringkali tidak benar mengenai suatu kelompok, sedangkan prasangka mencakup sikap negatif atau penilaian buruk terhadap kelompok tersebut.
Ajarkan anak mengenai nilai-nilai keadilan dan kesetaraan. Diskusikan situasi di mana ketidakadilan atau prasangka terhadap rasisme terjadi, dan ajak mereka berpikir bagaimana mereka bisa bertindak. Serta lakukan diskusi teratur dengan anak untuk meninjau dan mengubah pandangan mereka terhadap stereotip dan prasangka yang mungkin berkembang seiring waktu.
Melalui cara-cara mengajarkan anak untuk menjadi antirasisme seperti yang ada pada artikel di atas dapat membantu anak mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang keragaman, menghindari stereotip dan memupuk sikap antirasisme.
Baca Juga: Rasisme, Perilaku yang Seharusnya Tak Terjadi dalam Dunia Sepak Bola