Menikmati Ragam Menu Sarapan Sehat ala Pulau Penyengat
BERITA UNIK

Menikmati Ragam Menu Sarapan Sehat ala Pulau Penyengat

Pino Poker Lounge – Menikmati Ragam Menu Sarapan Sehat ala Pulau Penyengat Matahari belum meninggi ketika kapal layar pompong lalu lalang di Sungai Riau. Jalur ini menjadi satu-satunya akses menuju pulau mungil bernama Pulau Penyengat.

Sesampai di dermaga, ada warga sekitar yang juga akan menyeberang ke Tanjungpinang, baik untuk bersekolah hingga bekerja.

Dari kejauhan terlihat dermaga Pulau Penyengat dicat berwarna-warni mulai dari warna biru, merah, dan didominasi kuning. Saat menyusuri dermaga, ada pula papan-papan kecil di bagian atas yang bertuliskan bermacam ragam pantun.

Sebelum memasuki pulau, pengunjung disambut dengan gapura besar warna kuning bertuliskan “Selamat Datang di Pulau Penyengat”. Tepat di sebelah kanan gapura, terdapat sebuah warung yang menjual ragam sajian untuk sarapan.

Adalah Warung Pak Ali yang setiap pagi sibuk melayani pembeli dari warga sekitar. Seperti namanya, warung milik Mukhali tersebut mulai berjualan sejak 13 tahun lalu. Awalnya, ia hanya berjualan es campur, setelah itu baru menjajakan macam-macam kudapan khas Pulau Penyengat.

Menikmati Ragam Menu Sarapan Sehat ala Pulau Penyengat

Nasi Dagang dan Nasi Malaka

Nasi Malaka
Nasi malaka, nasi khas Pulau Penyengat. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Di setiap meja Warung Pak Ali terdapat ceret berwarna emas lengkap dengan tatakan. “Kebanyakan kalau di daerah Melayu disediakan untuk cuci tangan,” kata Nurfatilla selaku Interpreter Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulau Penyengat pada kesempatan yang sama.

Tilla, begitu ia akrab disapa, juga menyebutkan perbedaan nasi dagang dan nasi malaka. Nasi dagang sendiri berisi nasi dalam porsi kecil bersama ikan yang telah disalai, proses pengasapan ikan di atas sabut kelapa. Poker Online

“Nama nasi dagang didapat karena jalur perdagangan banyak yang masuk ke sini, bagi pedagang yang akan melanjutkan perjalanannya, dibuatlah nasi dagang,” tambahnya.

Nasi dagang dan nasi malaka sama-sama dimasak dengan santan kelapa dan dibungkus daun kelapa. Namun, nasi malaka memiliki keunikan tersendiri yakni menggunakan halba atau kelabat dari Timur Tengah yang sampai ke Pulau Penyengat.

“Biasanya bisa juga buat kari, dengan makan halba bisa bikin sehat yang bermanfaat menurunkan gula darah dan kolesterol,” jelas Tilla.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *