Pengguna Media Sosial Akan Tingkatkan Risiko Gangguan Makan
BANDARQ BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL INFO KEMENANGAN TIPS & TRICK

Pengguna Media Sosial Akan Tingkatkan Risiko Gangguan Makan

PINOPOKER Lounge – Pengguna Media Sosial Akan Tingkatkan Risiko Gangguan Makan

kondisi yang di tandai dengan perubahan perilaku makan yang berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.

Ada banyak faktor yang dapat memicu gangguan makan. Yang mencengangkan, beberapa bukti terbaru menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat memengaruhi perilaku makan , yang menyebabkan peningkatan prevalensi gangguan makan.

Lantas, bagaimana hubungan antara pengguna media sosial dan gangguan makan? Kita akan mendalaminya bersama-sama.

Link hoki : PINOPOKER Lounge  

Apa itu gangguan makan

Pengguna Media Sosial Akan Tingkatkan Risiko Gangguan Makan

Gangguan makan adalah kondisi perilaku yang di tandai dengan gangguan parah dan terus-menerus dalam perilaku makan. Gangguan makan adalah kondisi serius yang memengaruhi fungsi fisik, psikologis, dan sosial.

Menurut American Psychiatric Association, gangguan makan memengaruhi jutaan orang, paling sering di alami perempuan berusia antara 12 dan 35 tahun.

Makin banyak anak dan remaja yang menggunakan media sosial

Peningkatan penggunaan media sosial juga berkontribusi pada pergeseran demografi orang-orang yang terkena gangguan makan. Misalnya, telah terjadi peningkatan individu berusia muda yang mengalami gangguan makan, bahkan sebagian masih berusia kanak-kanak. Hal ini kemungkinan karena ada banyak anak di bawah umur yang sudah terpapar media sosial.

Sebuah survei yang di terbitkan oleh organisasi menemukan bahwa penggunaan layar secara keseluruhan di kalangan remaja dan praremaja meningkat.

Peningkatan ini kemungkinan besar di akibatkan oleh pandemi COVID-19. Secara khusus, peningkatkan penggunaan layar ini sebagian besar di gunakan untuk menjelajahi platform media sosial, seperti Instagram, Snapchat, TikTok, dan Facebook.

Contohnya foto yang di edit dan di filter, penurunan berat badan, video teknik detoksifikasi, dan diet tidak sehat.

Dampak media sosial pada gangguan makan

Studi tersebut secara khusus berfokus pada penggunaan empat platform media sosial: Facebook, Snapchat, Instagram, dan Tumblr. Platform media sosial yang berbasis foto dan video, seperti Instagram dan Snapchat, sangat di gemari oleh kalangan remaja.

Remaja terlalu fokus pada bagaimana mereka di persepsikan secara online. Ini membuat mereka menjadi lebih memperhatikan berat badan, bentuk tubuh, asupan kalori, dan olahraga.

Studi tersebut menemukan bahwa sekitar 52 persen anak perempuan dan 45 persen anak laki-laki memilih untuk melewatkan makan, olahraga berat, dan perilaku lain yang terkait dengan gangguan makan. Dari semua peserta, sekitar 75 persen anak perempuan dan 70 persen anak laki-laki di ketahui memiliki setidaknya satu akun media sosial, dengan Instagram menjadi yang paling umum.

Foto editan dan gangguan makan

Meskipun mengedit dan menambahkan filter ke foto sebelum di posting ke media sosial di nilai sebagai hal biasa, tetapi penelitian menemukan bahwa perilaku ini meningkatkan risiko gangguan makan.

Sebuah studi dalam International Journal of Eating Disorders tahun 2020 menemukan hubungan yang konsisten dan langsung antara memposting foto yang di edit di Instagram dan faktor risiko gangguan makan.

Hasilnya, sekitar 26,6 persen responden mengatakan bahwa mereka mengedit foto sebelum mengunggahnya ke akun Instagram mereka.

Studi tersebut menemukan tingkat kecemasan dan patologi makan yang lebih tinggi pada responden yang mengedit fotonya terlebih dahulu sebelum mengunggahnya.

Link hoki : PINOPOKER Lounge  

Apa yang perlu dilakukan?

Untuk mengurangi risiko gangguan makan akibat penggunaan media sosial, orang tua dan remaja harus berdiskusi tentang literasi media sosial: perbandingan, penggunaan filter dan Photoshop.

Di lansir ABC News, dalam media sosial kita direkomendasikan untuk berteman dengan orang-orang yang kita kenal dalam kehidupan nyata, alih-alih mengikuti orang asing. Ini dapat menjadi faktor pelindung dalam memerangi tindakan membanding-bandingkan dan citra diri yang buruk.

Selain itu, penelitian dalam American Psychological Association juga menunjukkan bahwa membatasi waktu main media sosial dapat bermanfaat bagi kesehatan mental dan penilaian berat badan.

Orang tua juga perlu memperhatikan usia anak sebelum mengizinkannya menggunakan media sosial. Pasalnya, penelitian yang di rilis oleh International Journal of Environmental Research and Public Health tahun 2021 menyebutkan bahwa anak perempuan yang menggunakan media sosial lebih awal dari teman sebayanya memiliki dorongan yang lebih tinggi untuk menjadi kurus.

Meskipun platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, Tik Tok, dan Snapchat, mewajibkan pengguna berusia minimal 13 tahun untuk menggunakan platform nya, tetapi usia tersebut di rasa terlalu muda. Jadi, orang tua perlu mempertimbangkan kondisi mental anak sebelum mengizinkan mereka memiliki akun media sosial.

Jadi, jika akhir-akhir ini kamu, adik, anak, atau orang terdekatmu menunjukkan gangguan makan, periksa kembali bagaimana cara penggunaan media sosial. Gunakanlah media sosial secara lebih sehat dan tidak berlebihan untuk menghindari berbagai efek negatif yang bisa di akibatkannya.

Link hoki : PINOPOKER Lounge  

BACA JUGA : Cara Mencegah Munculnya Rasa Mual Akibat Minum Kopi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *