PINO POKER– Pandemi virus corona membuat banyak orang ekstra hati-hati ketika berada di kerumunan. Tingkat kewaspadaan pun meninggi, agar tak tertular Covid-19 Penumpang Kereta Dipukul Hanya Karena Batuk
Saking waspadanya, seorang pria menjadi korban pemukulan di kereta New York, Amerika Serikat. Penyebabnya sepele, batuk di dalam kereta.
Insiden tersebut terjadi di dalam kereta bawah tanah MTA menuju ke Bronx, New York City. Penyerangan tersebut terekam kamera dan beredar di sosial media setelah diunggah oleh pengguna Instagram @eugene718.
Dikutip dari PinoPokerAsia.Org, video tersebut memperlihatkan pertengkaran yang dimulai setelah ada seorang pria yang batuk. Khawatir batuk tersebut menyebarkan corona, penumpang yang ada didekat pria tersebut marah dan menyerangnya.
” Saya tidak suka memposting seperti ini. Tapi kamu tahu ini NYC hari ini, batuk ke satu sama lain di kereta yang penuh, begini hasilnya,” tulis @eugene718, yang pertama kali mengunggah klip tersebut.
Dalam video berdurasi 20 detik tersebut, penyerang dilaporkan melayangkan 40 pukulan ke arah orang yang batuk. Sementara itu, korban hanya menutupi wajahnya dengan kedua tangan.
Pertengkaran itu akhirnya dapat dilerai meski penumpang lain terlihat mengabaikan. Menurut laporan, korban tidak mengalami cedera berat karena pukulannya sangat ringan.
Polisi India Bikin Jepit Raksasa Tangkap Pelanggar Social Distancing
\
Kejahatan modern membutuhkan solusi modern juga. Hal inilah yang dilakukan para polisi di India untuk menghukum orang-orang yang melanggar peraturan pemerintah. Penumpang Kereta
Tindakan yang diterapkan polisi India bermacam-macam seperti pemukulan, sit-up. Bahkan ada yang menghukum pelanggar dengan membuat tulisan sumpah sebanyak 500 kali.
Penggunaan cara tersebut dianggap kurang efektif dalam menerapkan kebijakan ‘social distancing’ di masa pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Polisi India untuk Chandigarh, Sanjay Beniwal, telah menemukan metode kreatif untuk menangkap para pelanggar kebijakan lockdown sembari tetap menerapkan social distancing. Caranya dengan menciptakan penjepit raksasa.
Uji Coba Alat
Dibagikan melalui akun twitter resminya, DGP Chandigarh Police, @DgpChdPolice pada 25 April lalu, terlihat penjepit raksasa tengah beraksi dalam penggambaran seorang polisi yang agak lucu namun dramatis dalam menangkap seorang penjahat.
Cara ini menunjukan tidak ada kejahatan yang tidak bisa dijangkau oleh polisi, terutama di masa Covid-19. Karena pihak kepolisian India sudah memiliki cara-cara cerdik.
Dalam video tersebut, tertulis narasi ” Tim Keamanan VIP Kepolisian Chandigarh telah menemukan cara unik untuk menangani tersangka corona yang tidak bekerjasama pada saat pemberlakuan jam malam.”
Pelanggar Dijepit Agar Tak Lari
Video tersebut memperlihatkan seorang perwira polisi yang sedang menggunakan tiang enam kaki dan dua cakar lengkap disertai dua cabang di ujungnya untuk menahan tersangka.
Penemuan ini dilakukan sebagai pemecahan solusi dalam menjalankan kebijakan social distancing di tengah pandemi covid-19, petugas dalam video tersebut juga terlihat menggunakan masker beda demi menjaga keselamatan diri.
Polisi kemudian menjepitkan alat tersebut di pinggang pelaku dan memaksanya naik ke truk pick up kepolisian.
Alat Khusus
Kepala Polisi Chandigarh, Gurdeep Singh, mengatakan alat ini dinamai ‘penjepit social distancing’. Disebut juga ‘penangkap penghenti kuncian’.
” Alat ini digunakan dalam kasus di mana kami mencurigai seseorang memiliki virus corona dan mereka tidak mau bekerjasama dengan kami,” kata Gurdeep.
Petugas kepolisian Chandigarh masih berlatih dalam menggunakan alat tersebut untuk menangkap para pelanggar kebijakan. Penumpang Kereta
Diketahui Chandigarh merupakan ibukota gabungan negara bagian Haryana dan Punjab di India. Daerah ini telah ditetapkan sebagai ‘red-zone’ dengan kasus Covid-19 yang tinggi.