BERITA UNIK

Tanda Kamu Adalah Orang Yang Terlalu Baik

PinoPokerLoungeTanda Kamu Adalah Orang Yang Terlalu Baik. Menebar kebaikan tentu akan mendatangkan manfaat bagi banyak orang. Biasanya orang baik juga akan mudah di terima di lingkungan sosial dan disukai orang sekitar.

Namun, sayangnya terkadang sikap yang terlalu baik juga bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri. Pasalnya, kebaikan kita tadi jadi terkesan mudah di manfaatkan orang hingga berbalik merugikan dri sendiri. 

Terlalu mudah bilang “iya” 

Tanda Kamu Adalah Orang Yang Terlalu Baik

Orang baik biasanya akan sulit menolak saat ada yang butuh bantuan. Bahkan terkadang belum di mintai tolong pun, hati seolah ingin bergerak untuk segera mengulurkan tangan. Terlebih saat permintaan bantuan sudah di depan mata, orang baik akan sulit menolak dan akan mudah bilang “iya”.

Meski baik menjadi orang baik semacam ini, tapi kalau selalu bilang “iya” tentu akan menyulitkan diri sendiri. Apalagi saat kita enggan melakukan sesuatu atau ada hal lain yang ingin di prioritaskan, rasa gak enak menolak justru lebih sering jadi beban. Tanda Kamu Adalah Orang Yang Terlalu Baik

Lebih mementingkan perasaan orang lain

Tanda Kamu Adalah Orang Yang Terlalu Baik

Awalnya kelewat sering bilang “iya” karena gak enakan, lama-lama kita jadi terbiasa dan buntutnya jadi terlalu memikirkan perasaan orang. Biasanya akan muncul perasaan bersalah saat menolak dan mulai berasumsi kalau orang akan bersedih andai tidak di bantu.

Ya, pada akhirnya perasaan orang lain jadi pertimbangan utama untuk berbuat baik. Bahkan gak jarang perasaan sendiri sering jadi korban demi memenuhi keinginan dan kepentingan orang lain. PinoPoker

Selalu ingin membantu meski akhirnya merasa kesulitan sendiri

Salah satu ciri khas orang baik yang sering di temui adalah keinginan untuk dapat selalu membantu orang lain. Normalnya, membantu itu harus sesuai dengan kapasitas dan kemampuan diri. Namun, terkadang orang yang terlalu baik justru sering merasa kepayahan seorang diri.

Orang yang kelewat ‘dewa’ hanya fokus pada membantu orang sampai tuntas. Sayangnya mereka lupa kalau kemampuan diri terbatas. Walhasil, alih-alih mengangkat kesusahan orang, diri sendiri justru sering merasa kesulitan demi menyenangkan orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *