PinoPokerLounge – Tempat Paling Terseram di Singapura. balik semua tempat menarik yang dipunyainya, Negeri Singa ini ternyata juga memiliki tempat angker juga, lho. Berikut beberapa tempat angker di Singapura yang bikin bulu kuduk merinding.
Changi Old Beach House
Tak seperti namanya, rumah peristirahatan ini bukan tempat yang layak untuk istirahat. Banyak pengunjung yang mengaku mengalami kekerasan dan meninggalkan rumah itu dengan bekas luka. Diketahui sebelumnya, rumah ini menjadi tempat di mana terjadi Pembantaian Sook Ching. Para pengunjung bersaksi melihat banyak noda darah dan suara ratapan di sini.
German Girl Shrine
Kuil kecil ini didirikan sekitar tahun 1970-an. Saat Perang Dunia I, pasukan Inggris menahan satu keluarga Jerman. Seorang gadis melarikan diri dan ditemukan tewas beberapa hari kemudian. Tempat ini berisi alat makeup-nya dan boneka perempuan di altar yang melambangkan gadis tersebut. Lokasi tempat ini berada di Pulau Ubin. Tempat Paling Terseram di Singapura
Old Changi Hospital
Rumah sakit tua peninggalan perang ini dianggap sebagai salah satu tempat paling angker di Singapura. Rumah sakit ini dibangun untuk merawat tentara Inggris, tapi kemudian pasukan Jepang menggunakannya untuk menampung para tawanan perang. Jeritan dan rintihan para tahanan itu disebut-sebut masih terdengar hingga kini. Seorang mantan tentara pernah berkata bahwa selama hari-hari pelatihan, mereka dikirim untuk berbaris di tempat itu pada malam hari sebagai hukuman.
Pasir Ris Tower
Menara ini dikenal sebagai menara bunuh diri. Sebuah legenda mengatakan bahwa seorang anak lelaki yang memiliki kemampuan supernatural, melihat seseorang di atas menara. Saat anak ini naik, tiba-tiba ia didorong oleh seseorang atau sesuatu. Penduduk setempat dan pemburu hantu juga mengklaim melihat banyak sosok dengan energi negatif di menara dan membuat mereka berhenti untuk menelusuri lebih jauh. BandarQ
Haw Par Villa
Tempat satu ini meniru 10 pengadilan neraka Tiongkok dari mitologi. Dipercaya bahwa tempat ini merupakan salah satu pintu neraka dan patung-patung itu sebenarnya adalah manusia sungguhan yang dilapisi lilin. Para penjaga mengaku mendengar teriakan menyakitkan dari area ini saat malam hari. Selain itu, beberapa wisatawan dan penduduk lokal memilih menghindari tempat ini untuk sekadar liburan.
