Mencicipi Ungker Jati Khas Blora Berani
BERITA KESEHATAN BERITA UNIK

Mencicipi Ungker Jati Khas Blora Berani

Pino PokerLounge –  Mencicipi Ungker Jati Khas Blora Berani Apa yang terbayangkan ketika mendengar kata kepompong? Pastinya, metamorfosis kupu-kupu. Lantas, bagaimana jika kepompong diolah menjadi makanan,

bahkan menjadi menu yang menggiurkan. Di Blora ada jawabannya.

Warga kabupaten yang terletak di Jawa Tengah ini memiliki kebiasaan berburu ungker jati untuk dimakan. Ungker jati adalah sebutan untuk ulat pohon jati yang bermetamorfosis menjadi kepompong.

Ungker jati memiliki panjang 1,4 sampai 1,9 sentimeter dengan berat berkisar 0,7 sampai 1,3 miligram. Kandungan protein ungker relatif tinggi. Hal ini membuat ungker memiliki rasa yang gurih dan digemari banyak orang

Kartini, salah seorang ibu rumah tangga di Blora mengungkapkan, ungker jati menjadi menu andalan saat memasak untuk keluarganya.

Mencicipi Ungker Jati Khas Blora Berani

Biasanya, ia mengolah ungker menjadi oseng-oseng dicampur dengan daun kedondong. “Rasanya semakin sedap,”  Poker Online

Marak pada Musim Hujan

Ungker Jati
Ungker jati dinobatkan menjadi salah satu kuliner ekstrim di Blora. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Ungker jati bermunculan pada awal musim hujan. Hewan ini menyerang pohon jati yang daunnya baru saja tumbuh. Sebab, musim kemarau membuat pohon jati meranggas. Ulat jati yang berada di pohon akan turun ke tanah dengan cara terjun menggunakan air liur yang membentuk sulur. Sepintas, proses ini mirip perilaku laba-laba.

panjang 1,4 sampai 1,9 sentimeter dengan berat berkisar 0,7 sampai 1,3 miligram. Kandungan protein ungker relatif tinggi. Hal ini membuat ungker memiliki rasa yang gurih dan digemari banyak orang

Saat berada di tanah, ungker akan mencari tempat untuk bersembunyi, seperti di balik daun atau batu. Hewan ini akan membungkus tubuhnya dengan air liur dan butiran tanah. Proses ini mengakibatkan mereka berubah menjadi kepompong berwarna cokelat kehitaman.

Warga sekitar hutan jati di Blora pun memanfaatkan hal ini. Mereka rajin berburu ungker ketika musim hujan.

“Sekarang masih jarang hujan, jadi ungker jati masih jarang dan ini yang membuat ungker jati harganya mahal, bisa mencapai Rp 150.000 per kilogram,” kata Lasno, warga di sekitar hutan jati Blora.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *