Minum Minuman Beralkohol secara Berlebihan
Uncategorized

Minum Minuman Beralkohol secara Berlebihan

PINOPOKERLOUNGE/Minum Minuman Beralkohol secara Berlebihan

Binge drinking merupakan pola perilaku mengonsumsi minuman beralkohol yang berlebihan. Biasanya masalah ini di tandai dengan tingkat konsentrasi alkohol dalam darah mencapai 0,80 g/dL (gram per desiliter) atau lebih.BANDARQ

. Individu dengan perilaku binge drinking terkadang di labeli sebagai binge drinker. 

Tanda

Binge drinking memiliki efek yang berbeda pada setiap orang yang mengalaminya.

Terkait tanda-tanda binge drinking lainnya, mencakup:

  • Minum minuman beralkohol lebih sering.
  • Cenderung mengawali hari dengan minum alkohol.
  • Menjadi defensif tentang perilaku minumnya.
  • Kesulitan menghentikan kebiasaan tersebut.
  • Membutuhkan lebih banyak minuman beralkohol untuk mendapatkan efek yang sama.
  • Menghabiskan lebih banyak waktu untuk minum.
  • Merasa gemetar, lemah, atau mual jika tidak minum alkohol dalam waktu yang lumayan lama.
  • Melakukan aktivitas berbahaya saat minum alkohol.

Tipe

Berbagai faktor dapat berkontribusi pada perilaku binge drinking. Faktor tersebut termasuk faktor genetik, psikologis, lingkungan dan sosial. Di samping itu, terdapat berbagai jenis binge drinking yang terdiri dari:

  • Alcohol derivation effect: terjadi ketika seseorang dengan gangguan penyalahgunaan alkohol minum secara berlebihan. Dampak dari perilaku ini adalah kemunculan sinyal endorfin secara berlebihan dan regulasi keseimbangan reseptor opioid terganggu.
  • Mereka beranggapan bahwa dengan minum alkohol bisa mendatangkan kembali rasa kontrol diri dan ketenangan.
  • Social binge drinking: kelompok sosial yang sudah terbiasa dengan budaya minum alkohol dapat memengaruhi “orang baru” melakukan hal yang sama sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap lingkungan tersebut.
  • Mood-related binge drinking: kasus ini menyebabkan seseorang mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah yang banyak dan cepat untuk menghilangkan perasaan sedih atau cemas. Singkatnya, minum alkohol dijadikan mekanisme koping negatif untuk mengelola tekanan. BANDARQ

Dampak

Mengacu pada keterangan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), binge drinking bisa mendatangkan konsekuensi signifikan terhadap kesehatan. Ini berkaitan dengan dampak jangka pendek maupun jangka panjang. 

Dampak jangka pendek binge drinking mencakup: 
  • Sakit kepala.
  • Sakit perut dan diare.
  • Mual dan muntah.
  • Keracunan alkohol.
  • Terganggunya koordinasi dan persepsi.
  • Terganggunya mekanisme pertahanan diri yang dapat meningkatkan kemungkinan perilaku berisiko.
  • Risiko terhadap cedera dan kekerasan. 

Sementara untuk dampak jangka panjangnya adalah: 

  • Melemahnya sistem kekebalan tubuh.
  • Risiko kemunculan penyakit hati, seperti sirosis dan hepatitis.
  • Masalah kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke.
  • Masalah terhadap sistem pencernaan.
  • Risiko terjadinya kanker tertentu, seperti kanker payudara, hati, usus besar, mulut dan tenggorokan.
  • Masalah kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan dan depresi.
  • Masalah yang berimbas pada kehidupan sosial, seperti pengangguran dan kekerasan dalam rumah tangga.

Bagaimana cara menghentikan perilaku ini?

Binge drinking menyuguhkan konsekuensi negatif bagi kesehatan. Jika tidak mendapatkan penanganan dengan tepat, bukan tidak mungkin perilaku ini bisa berisiko mengancam jiwa.

Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk membantu menghentikan perilaku binge drinking, yakni:

  • Sebisa mungkin menghindari pemicunya, baik yang disuguhkan oleh orang lain atau lingkungan tertentu.
  • Menetapkan komitmen pada diri sendiri untuk mengurangi dan membatasi minum alkohol.

Pencegahan 

Cara yang dianggap efektif untuk mencegah perilaku binge drinking adalah dengan menyadari secara penuh kondisi lingkungan sosial yang paling mungkin menjadi faktor penyebab utama. Hal ini sesuai dengan artikel yang termuat dalam National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism yang memperkirakan, 33 persen orang dewasa muda–dalam konteks ini, mahasiswa–dapat mengalami perilaku binge drinking dalam periode satu bulan. 

Hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan adalah mencari perawatan dan pengobatan berbasis medis. Penyedia layanan kesehatan akan membantu menggalakkan diagnosis dan memberikan opsi perawatan dan pengobatan yang dirasa paling tepat. 

Dampak jangka pendek yang dihasilkannya pun tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, dampak pendek yang tidak tertangani secara bijak bisa merambat ke dampak jangka panjang yang mengancam nyawa.  Minum Minuman Beralkohol secara Berlebihan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *