Penyebab Nyeri Leher yang Paling Umum
ADUQ BANDARQ BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL INFO KEMENANGAN TIPS & TRICK

Penyebab Nyeri Leher yang Paling Umum

Pino poker – Penyebab Nyeri Leher yang Paling Umum

Leher kita adalah bagian tubuh yang penting. Di leher, terdapat jalan napas, saluran masuk makanan (kerongkongan), kotak suara, serta tempat melekatnya otot dan saraf penting. Karena fungsinya sangat vital, kesehatan leher harus di jaga baik-baik.

Di sisi lain, nyeri leher bisa menjadi sesuatu yang sangat menyiksa. Nyeri leher bisa di sebabkan oleh aktivitas dan posisi tidur yang salah, tetapi bisa juga di picu oleh penyakit tertentu. Daripada menerka-nerka, baca penjelasannya penyebab nyeri leher di bawah ini!

Di sebabkan oleh otot yang tegang

Ketegangan otot adalah pemicu nyeri leher yang paling umum. Penyebabnya beragam, seperti memiliki postur tubuh yang buruk, mempunyai otot perut yang lemah, hingga di picu oleh berat badan berlebih, terang laman Practical Pain Management.

Nyeri leher juga bisa di sebabkan oleh kegiatan, olahraga, dan hobi tertentu, hingga posisi tidur yang salah. Tak hanya itu, jatuh atau kecelakaan lalu lintas juga bisa menyebabkan cedera leher dalam kategori whiplash. Bahkan, ini bisa memperbesar potensi kerusakan jangka panjang atau kecacatan.

Yang mengejutkan, cara memegang perangkat elektronik genggam juga bisa menyebabkan ketegangan leher. Di sarankan untuk tidak menaruh perangkat di pangkuan karena bisa menyebabkan leher menekuk ke bawah untuk melihat layar. Saat melihat ke bawah, leher akan tertekuk 60 derajat dan menambah beban 60 pon (27,2 kilogram) pada tulang belakang!

Dipicu oleh artritis reumatoid

Berdasarkan penelitian berjudul “Improved Medical and Surgical Management of Cervical Spine Disease in Patients with Rheumatoid Arthritis over 10 Years”, di temukan bahwa 80 persen pasien yang memiliki artritis reumatoid selama 10 tahun juga mengalami masalah tulang belakang leher. Nyeri leher baru terjadi bertahun-tahun setelah di diagnosis.

Artritis reumatoid biasanya memengaruhi sendi atlantoaxial. Ini adalah sendi yang berfungsi untuk memutar kepala, sehingga kita bisa melihat ke kiri, kanan, atas, dan bawah.

Selain itu, artritis reumatoid juga bisa mengikis tulang, melonggarkan ligamen, menebalkan jaringan di sekitar sendi, hingga menyebabkan batang otak mengembun. Jika ini terjadi, kamu harus segera mendapatkan penanganan medis.

Bisa juga karena meningitis

Rupanya, meningitis bakteri atau meningitis meningokokus bisa menyebabkan leher kaku, sakit kepala, dan demam. Di lansir Mayo Clinic, meningitis adalah peradangan selaput (meninges) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Jika di biarkan dan tidak di tangani, sebanyak 50 persen penderitanya akan meninggal dunia, mengutip laman Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Ada dua bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan kematian dengan cepat, yakni Streptococcus pneumoniae dan Neisseria meningitidis. Bakteri ini di tularkan lewat air liur. Selain itu, ada pula bakteri lain, seperti Listeria monocytogenes dan Haemophilus influenzae.

Meningitis juga bisa di sebabkan oleh virus dan jamur, tetapi gejalanya tidak separah meningitis yang di picu oleh bakteri.

Disebabkan oleh herniasi disk serviks

Tahukah kamu kalau di antara tulang belakang ada disk yang berfungsi sebagai bantalan? Akan tetapi, saat ada trauma atau usia yang kian menua, lapisan keras luar cakram pecah dan bisa mengiritasi saraf di belakangnya. Kondisi ini di sebut sebagai disk hernia.

Saat cakram pecah di dalam tulang belakang leher, gerakan tertentu bisa menimbulkan rasa sakit. Gejala lainnya adalah rasa sakit di antara tulang belikat dan mati rasa yang menjalar ke lengan.

Di lansir Mayfield Brain & Spine, herniasi disk serviks bisa menyebabkan sakit leher saat memutar kepala atau menekuk leher.

Dipicu oleh posisi tidur yang salah

Tidak sedikit dari kita yang merasakan nyeri leher atau leher kaku setelah bangun tidur. Apa yang harus kita lakukan ketika ini terjadi?

Di lansir Harvard Health Publishing, kita di sarankan untuk memakai bantal bulu yang mudah menyesuaikan dengan bentuk leher. Namun, untuk menghindari kekejaman pada hewan, gunakan bantal bulu angsa sintetis atau buatan.

Hindari tidur dengan bantal yang terlalu tinggi dan kaku, sebab bisa membuat leher tertekuk saat tidur dan memicu rasa sakit saat bangun. Saat kamu tidur dengan posisi miring, di anjurkan memakai bantal yang lebih tinggi di bawah leher untuk menjaga tulang belakang agar tetap lurus. Coba terapkan, siapa tahu nyeri leher bisa sirna!

Mungkin, myelopathy serviks adalah penyebabnya

Pernahkah kamu merasakan sakit atau mati rasa di lengan atau kaki, leher kaku atau nyeri, inkontinensia kandung kemih, dan sering tersandung? Bisa jadi, ini pertanda bahwa sumsum tulang belakang sedang di tekan. Kondisi yang bernama myelopathy serviks ini tidak boleh di remehkan, karena kemungkinan kamu perlu pembedahan segera.

Mengapa demikian? Kondisi ini bisa menyebabkan kecacatan permanen atau kelumpuhan jika tidak di tangani. Menurut Columbia University Department of Neurological Surgery, gangguan tulang belakang ini umum terjadi pada orang-orang di atas usia 55 tahun.

Bahkan, bisa dipicu oleh kanker!

Mungkin kamu tidak akan menyangka, tetapi nyeri leher juga bisa di picu oleh kanker! Kanker di leher umumnya melibatkan pertumbuhan sel abnormal dalam sel skuamosa. Ini adalah sel-sel mukosa lembap yang melapisi mulut, hidung, dan tenggorokan.

Terkadang, kanker ini berasal dari sel skuamosa di bagian tubuh lain, lalu menyebar ke kelenjar getah bening dan memunculkan benjolan. Namanya adalah kanker leher skuamosa metastatik dan gejalanya berupa rasa sakit atau benjolan di leher dan tenggorokan. Ada pula kanker leher yang berasal dari kelenjar ludah atau kelenjar tiroid, tetapi lebih jarang terjadi.

Itulah beberapa penyebab nyeri leher yang paling umum. Bila mengalaminya, nyerinya tak kunjung hilang, memburuk, atau di sertai gejala tak biasa lainnya, sebaiknya segera temui dokter agar bisa di periksa secara menyeluruh dan mendapat penanganan tepat.

BACA JUGA : Manfaat Minum Air Putih Saat Perut Kosong, Bisa Dukung Imun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *