ADUQ BANDAR POKER BANDAR66 BANDARQ BERITA UNIK BERITA VIRAL CAPSA SUSUN DOMINOQQ POKER SAKONG TIPS & TRICK

6 Alasan Orang Bertahan dalam Hubungan Toxic

6 Alasan Orang Bertahan dalam Hubungan Toxic

PINOPOKER – 6 Alasan , Pernahkah kamu berada dalam hubungan toxic? Atau kamu melihat temanmu berada di hubungan yang toxic? Dan parahnya kamu atau dia masih bertahan. Berada di sebuah hubungan yang toxic adalah sebuah pilihan, lho.

Kamu seharusnya bisa untuk keluar dari hubungan tak sehat tersebut, tapi malah memilih bertahan. Kurangnya kesadaran atau mungkin tekanan dan ketakutan, mungkin menjadi salah satu alasan orang masih berada di hubungan itu.

Takut kesepian dan sendiri

Alasan pertama orang bertahan dalam hubungan toxic adalah takut kesepian atau sendirian. Bagi banyak orang, rasa takut akan kesendirian dan harga diri yang rendah merupakan alasan yang kuat untuk tetap bertahan dalam hubungan yang tidak sehat. Padahal, menjalani hubungan dengan seseorang yang tak cocok denganmu pun akan membuatmu merasa sendirian karena tidak di cintai dan di butuhkan.

Sudah ketergantungan atau keterikatan

Hubungan toxic bisa membuat luka dan keterikatan dan ketergantungan pada seseorang. Hal ini membuat orang tersebut enggan untuk melepaskan karena merasa terancam dan mustahil.

Orang-orang yang di besarkan dengan pola asuh yang salah, misalnya dengan kekerasan dan tidak tercukupi kebutuhan emosionalnya, biasanya lebih cenderung tertarik pada pasangan dengan perilaku yang sama. Ia memilih pasangan yang memperlakukannya seperti yang sering ia terima sejak kecil hanya karena terasa begitu akrab, seolah-olah telah mengenal orang tersebut selamanya.

Takut memulai kembali

Alasan lain yang sering di dengar adalah takut memulai kembali. Karena ia sudah menginvestasikan segala hal, termasuk waktu, uang, dan energi dalam hubungan tersebut dalam jumlah yang besar, jadi ia ragu untuk memulai kembali.

Hal ini mengacu pada fenomena sunk-cost, di mana seseorang ragu-ragu untuk berhenti dari sesuatu yang telah mereka mulai karena mereka telah menghabiskan banyak waktu dan energi untuk hal itu, meskipun berhenti adalah keputusan terbaik.

Menggantungkan harapan pada potensi pasangan

Terkadang alasan bertahan adalah karena ia terlalu memegang harapan bahwa pasangannya akan berubah. Padahal itu hanya berbuah kekecewaan dan mengaburkan kemampuan untuk melihat orang-orang baik yang lebih cocok untuknya.

Umpamanya seperti kamu sangat lapar, tapi yang kamu makan hanya remah-remahan dan berharap itu akan mengenyangkanmu. Pada akhirnya, kamu akan berakhir masih lapar dan kurang puas juga, kan?

Harga diri ada pada status hubungan

Persepsi salah lainnya yang membuat orang memilih bertahan di hubungan toxic adalah menempatkan harga di rinya pada status hubungan. Ini mungkin karena pesan yang di terima dari budaya yang di anut, pola asuh keluarga, atau tahap kehidupan saat ini.

Hal itu membuat kamu mungkin merasa tertekan dan harus berada dalam suatu hubungan. Namun, alasan tersebut membuat kamu tak menjadi diri sendiri dan justru merasa hubungan adalah sebuah kewajiban dan tak bisa menikmatinya dengan lepas.

Tak tahu tentang diri sendiri

Hal yang paling berbahaya adalah saat kamu merasa tak tahu siapa di rimu sendiri, selain menjadi pasangan si dia. Hal ini yang kadang membuat seseorang bertahan dalam hubungan yang sulit.

Jika kamu mengalami kehilangan identitas atau sistem pendukungmu selama menjalin hubungan, kamu mungkin mengalami kesulitan untuk melepaskannya karena kamu mungkin tidak tahu siapa di rimu sendiri. Untuk itu, penting untuk mengenal dan mencintai diri sendiri baru mengenal dan mencintai orang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *