Gejala yang Dirasakan saat Berhenti Mengonsumsi Kafein
ADUQ BANDARQ BERITA KESEHATAN BERITA UNIK BERITA VIRAL INFO KEMENANGAN TIPS & TRICK

Gejala yang Dirasakan saat Berhenti Mengonsumsi Kafein

Pino lounge – Gejala yang Dirasakan saat Berhenti Mengonsumsi Kafein

Minum kopi termasuk dalam rutinitas pagi kebanyakan orang jaman sekarang saat memulai aktivitas. Kafein memblokir adenosin sehingga meningkatkan kesadaran, energi, detak jantung dan metabolisme. Perlu kamu ketahui bahwa kafein adalah zat psikoaktif yang memiliki efek stimulan sehingga bisa menyebabkan ketagihan.

Ketagihan tersebut yang menyebabkan kamu terkadang mengalami gejala-gejala tertentu saat berhenti mengonsumsi kafein atau mengurangi konsumsi kafein. Berikut adalah beberapa gejala yang dirasakan saat berhenti mengonsumi kafein.

Sakit kepala

Sakit kepala adalah salah satu gejala umum yang di alami saat seseorang berhenti mengonsumsi kafein. Mengonsumsi kafein secara teratur membuat tubuh ketergantungan dengan efeknya. Kafein mempersempit pembuluh darah yang mengelilingi otak sehingga saat tidak mengonsumsi kafein, pembuluh darah menjadi membesar.

Pembuluh darah membesar berarti terjadi peningkatan aliran darah di otak dan peningkatan tekanan saraf. Hasil akhirnya adalah sakit kepala. Sakit kepala akibat tidak mengonsumsi kafein dapat berlangsung selama beberapa minggu karena tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru.

Gampang marah

Saat tahap awal berhenti mengonsumsi kafein, kebanyakan orang menjadi lebih mudah marah. Kafein mampu meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik sehingga saat kamu tidak mengonsumsinya maka efek yang di timbulkan adalah kebalikannya.

Sebuah studi tahun 2012 di National Library of Medicine menemukan bahwa hampir 90% peserta tidak berhasil mengurangi konsumsi kafein di karenakan efek samping yang muncul. Menjadi lebih mudah marah adalah hal yang wajar karena efek kecanduan dan ketergantungan terhadap kafein.

Lemas

Kebanyakan orang mengonsumsi kafein karena kekurangan energi, kurang tidur dan merasa lesu di sore hari. Kafein mampu meningkatkan konsentrasi, energi dan suasana hati. Makanya orang yang sudah kecanduan kafein menjadi lemas akibat tidak mengonsumsi kafein. Kafein memblokir reseptor adenosin (memperlambat bagian di dalam tubuh dan menimbulkan rasa lelah).

Biasanya, rasa mengantuk muncul pada jam 2 siang sampai 4 sore di mana waktu tersebut kamu masih beraktivitas atau bekerja. Lain hal dengan saat malam hari, di mana tidak masalah untuk merasa kelelahan sehingga kamu tidak perlu untuk mengonsumsi kafein.

Perubahan suasana hati

Kafein dapat meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik. Di lansir Health, kafein dapat mengurangi risiko depresi hingga 25%. Karena hal tersebut, berhenti mengonsumsi kafein dapat menyebabkan perubahan suasana hati. Jika kamu mengalami depresi setelah berhenti mengonsumsi kafein, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang terbaik. Di sisi lain, berhenti mengonsumsi kafein dapat mengurangi perasaan cemas dan serangan panik. Bagi orang yang mengalami gangguan kecemasan, di sarankan untuk tidak mengonsumsi kafein.

Sulit konsentrasi

Sebuah studi tahun 2019 di National Library of Medicine, menemukan bahwa mengonsumsi 80mg kafein dapat meningkatkan daya ingat. Sebuah studi tahun 2016 di National Library of Medicine, menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein secara teratur dapat menurunkan risiko terkena demensia. Kebanyakan orang sering mengonsumsi kafein untuk meningkatkan fokus dan konsentrasi saat di sekolah atau tempat kerja. Kafein meningkatkan adrenalin, dopamin dan norepinefrin. Terkadang saat tubuh sedang menyesuaikan diri dengan tidak adanya kafein, akan timbul efek samping seperti sulit berkonsentrasi.

Jika kamu mengalami salah satu gejala di atas saat berusaha berhenti mengonsumsi kafein, maka hal tersebut adalah normal. Usahakan untuk mengonsumsi kafein dalam porsi yang wajar atau tidak mengonsumsi kafein sama sekali untuk kesehatan tubuhmu.

BACA JUGA : 6 Manfaat Kentang Yang Harus Anda Ketahui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *