PinoPoker Lounge – Kebiasaan Ini Memicu Kerusakan Otak adalah organ yang sangat penting dari tubuh manusia. Otak berfungsi sebagai pusat pikiran, dan emosi serta memungkinkan manusia untuk menafsirkan dan berinteraksi dengan dunia sekitar.
Otak adalah organ yang tidak bisa mendapatkan transplantasi, jadi sangat penting bagi manusia untuk merawat apa yang sudah dimiliki sekarang.
Nyatanya, ada kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan tanpa sadar dan ternyata dapat memicu kerusakan otak.
Berikut Kebiasaan Ini Memicu Kerusakan Otak
1. Penggunaan Ganja
Sebagian orang memilih memakai ganja sebagai cara mereka untuk merasa lebih rileks, santai dan bebas dari rasa sakit. Sayangnya, ganja juga dapat memicu kerusakan memori.
Sebuah penelitian telah menemukan efek penggunaan ganja terhadap fungsi memori. Penelitian telah menunjukkan bahwa otak yang terpapar ganja pada usia muda menunjukkan beberapa dampak pada fungsi kognitif mereka di kemudian hari.
2. Kebiasaan Melamun
Menjaga otak tetap aktif tentu penting untuk kelangsungan hidup manusia. Otak membutuhkan input dan informasi baru untuk diproses agar dapat terus membangun dan memperkuat koneksi.
Semakin sering otak, terutama otak yang lebih tua, bekerja untuk beralih antara keadaan fokus dan tidak fokus, maka akan semakin sulit untuk terus beralih. Faktanya, penelitian telah menunjukkan efek amnesik terhadap lamunan. Poker Online
Semakin jauh pikiran Anda bergerak dari tempat Anda berada sekarang, semakin besar efeknya, dan semakin sulit untuk mengingat apa yang terjadi sebelum lamunan. Sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa peserta yang diminta melamun tentang acara yang sangat baru (beberapa jam yang lalu) lebih baik dalam mengingat kata-kata yang baru saja ditampilkan daripada orang yang melamun dari beberapa minggu yang lalu.
3. Tidak Konsumsi Obat Saat Sakit
Darah sangatlah penting bagi otak. Otak manusia membutuhkan aliran darah dan gula yang konstan untuk tetap berfungsi dengan baik, dan gangguan atau perubahan apa pun dalam aliran darah dapat memiliki efek yang signifikan.
Jika seseorang didiagnosis menderita hipertensi atau diabetes, ada kemungkinan mereka minum obat setiap hari untuk menjaga kesehatannya. Jika mengonsumsi obat lebih dari dosis yang diberikan, hal itu dapat menyebabkan kerusakan dini pada otak dan pembuluh darah.