BERITA UNIK

Penis Bisa Patah Saat Berhubungan Intim, Mitos Atau Fakta?

Penis Bisa Patah Saat Berhubungan Intim, Mitos Atau Fakta?

PinoPokerLounge – Ketika berhubungan seks tidak sedikit risiko cedera yang dapat terjadi, mulai dari nyeri kram, nyeri otot, panggul yang tegang, hingga cedera pada alat kelamin. Risiko ini dapat terjadi baik pada perempuan maupun laki-laki. 

Meski bukan organ yang memiliki tulang, penis ternyata tetap memiliki risiko patah, lho. Pernah mendengarnya? Kalau belum, simak selengkapnya di bawah ini tentang Penis Bisa Patah Saat Berhubungan Intim. 

Penyebab penis patah saat berhubungan seks

Penis Bisa Patah Saat Berhubungan Intim, Mitos Atau Fakta?

Penis merupakan bagian tubuh yang lunak dan hanya menjadi keras ketika ereksi. Meski tak memiliki tulang di dalamnya, penis juga dapat patah. Penis dapat disebut patah ketika selaput tebal pembungkus testis yang bernama tunica albuginea putus. 

Kondisi penis patah paling sering terjadi saat organ ini sedang mengalami ereksi dan mengenai benda atau area yang padat. Misalnya, perineum atau otot yang ada di antara kelamin dan anus. 

Selain itu, dilansir dari situs scientificamerican.com, kondisi penis patah paling sering terjadi saat berhubungan seks dengan posisi woman on top, missionary, atau melakukan akrobat saat seks.  PokerOnline

Beberapa hal lain juga dapat menyebabkan penis patah, misalnya:

  • Dibengkokkan dengan paksa selama berhubungan intim
  • Berguling di tempat tidur dengan kondisi penis yang ereksi
  • Masturbasi traumatis

Gejala penis patah

Penis Bisa Patah Saat Berhubungan Intim, Mitos Atau Fakta?

Ketika patah penis akan terasa sakit di dua pertiga bagian bawah penis. Di samping itu, gejala lain juga akan muncul seperti: 

  • Nyeri, ringan hingga parah
  • Kehilangan ereksi tiba-tiba
  • Terjadi perdarahan dari penis
  • Susah buang air kecil
  • Penis bengkak, memar, berwarna gelap
  • Ada suara letupan atau pecahan dari penis

Baca Juga : 7 Aplikasi Seks yang Bikin Hubungan Makin Bergairah

Dalam kasus yang lebih parah, kondisi penis patah ini juga dapat merobek pembuluh darah dan bahkan memutuskan uretra, yakni saluran tempat urine dan air mani mengalir. 

Biasanya, kasus penis yang patah ini harus diatasi dengan prosedur bedah. Hal ini penting untuk mengembalikan fungsi penis seperti semula. Operasi pembedahan penis yang patah juga bisa berlangsung cepat dan waktu pemulihannya berjalan satu hingga tiga hari.

Meski terdengar menyeramkan, kasus penis patah ini diketahui jarang terjadi. Untuk itu tidak perlu terlalu khawatir, tapi tetap selalu berhati-hati ya! 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *