BERITA UNIK

Termasuk Hiperseksualitas, Ini 7 Fakta soal Nymphomaniac

Termasuk Hiperseksualitas, Ini 7 Fakta soal Nymphomaniac

PinoPokerLounge – Adanya hasrat untuk melakukan hubungan seks merupakan sebuah hal yang normal karena termasuk ke dalam kebutuhan biologis manusia. Namun, hal tersebut bisa berubah menjadi abnormal bila keinginan untuk melakukan hubungan seksual selalu muncul di dalam pikiran secara terus menerus. Ketidaknormalan kondisi ini disebut sebagai nymphomaniac

Ya, nymphomaniac termasuk hiperseksualitas yang merupakan sebuah kelainan seksual yang dicirikan dengan adanya hasrat yang tinggi untuk melakukan hubungan seksual secara terus menerus. Orang yang menderita nymphomania sering kali tidak bisa mengontrol hasrat seksualnya sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seksual selalu muncul di dalam pikirannya.  

Termasuk Hiperseksualitas? Untuk kamu yang ingin mengulik lebih jauh soal nymphomaniac, berikut PinoPokerLounge berikan 7 fakta seputar nymphomaniac.

1. Penyebab nymphomaniac bisa karena faktor internal dan eksternal

Termasuk Hiperseksualitas, Ini 7 Fakta soal Nymphomaniac

Sama halnya dengan gangguan mental lainnya, pemicu munculnya nymphomania pun beragam. Dihimpun dari berbagai sumber, nymphomania bisa muncul disebabkan karena faktor internal seperti adanya ketidakseimbangan kimiawi di otak, keturunan, traumatis, dan lainnya.

2. Pengobatan nymphomania bisa menggunakan obat dan terapi

Termasuk Hiperseksualitas, Ini 7 Fakta soal Nymphomaniac

Perawatan untuk orang yang mengalami kondisi ini kemungkinan besar akan diberikan psikoterapi atau obat. Karena nymphomania termasuk perilaku seksual kompulsif yang berisiko, maka penderita penyakit ini memilki risiko lebih besar untuk terkena penyakit menular seksual.  PokerOnline

3. Gejala nymphomania bisa mengancam nyawa penderitan dan orang di sekitarnya

Termasuk Hiperseksualitas, Ini 7 Fakta soal Nymphomaniac

Gejala orang yang mengalami nymphomania pun beragam. Kesulitan berkonsentrasi, munculnya perasaan malu atau tidak mampu, merasa bersalah, serta munculnya pikiran yang tidak diinginkan (obsesi) secara berulang ialah beberapa gejala nymphomania secara umum. Tidak hanya itu, pada beberapa kasus, orang yang mengalami nymphomania pun bisa bertindak berbahaya yang mampu mengancam keselamatan jiwa dirinya serta orang di sekitarnya.  

4. Orang-orang yang berisiko tinggi terkena nymphomania

Termasuk Hiperseksualitas, Ini 7 Fakta soal Nymphomaniac

Seperti yang sudah dikatakan pada poin di nomor 1, nymphomania memang disebabkan dari dua faktor. Namun, tidak menutup kemungkinan ada faktor lain yang bisa menjadi penyebab munculnya nymphomania. Pada beberapa temuan, orang dengan usia di bawah 30 tahun, memiliki keluarga dengan riwayat penyakit mental, berjenis kelamin wanita, memiliki orientasi seksual penyuka sesama jenis, serta pernah mengalami hal-hal traumatis ialah beberapa karakteristik orang yang lebih berisiko terkena nymphomania.

5. Terapi untuk penderita nymphomania

Karena nymphomania merupakan gangguan kompulsif, maka perawatannya pun mirip-mirip dengan gangguan kompulsif lainnya. Ada beberapa terapi yang bisa digunakan untuk mengobati nymphomania. Jenis-jenis terapi tersebut ialah terapi perilaku kognitif untuk membantu penderitanya mengatasi pemicu, terapi keluarga atau sosial, dan juga terapi bicara. 

6. Tindakan yang bisa dilakukan penderita nymphomania

Nggak hanya pergi ke ahli, para penderita nymphomania juga bisa membantu mengontrol kondisi nymphomania-nya secara sendiri lewat beberapa tindakan. Adapun tindakan yang bisa dilakukan para penderita nymphomania untuk mengontrol kondisinya ialah dengan memakan makanan yang sehat, ikut serta dalam kegiatan sosial, olahraga teratur, tidur yang cukup, serta mencari dukungan dari keluarga dan juga teman.

Baca Juga : 5 Tips Self Service yang Siap Mengantarmu ke Puncak Kenikmatan

7. Dampak nymphomania yang tidak diobati

Penderita nymphomania yang tidak segera mencari pertolongan ahli bisa mengalami hal-hal buruk yang membahayakan dirinya. Adapun kondisi terburuk yang akan dialami oleh penderita nymphomania ialah depresi, ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas secara normal, meningkatnya risiko tertular penyakit menular seksual (PMS), hilangnya pekerjaan, dan munculnya masalah sosial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *